Cari Blog Ini

Jumat, 21 Oktober 2011

Hama Tanaman



B.       JENIS HAMA YANG MENYERANG TANAMAN PADI

1.      Wereng coklat /  brown planthopper
Penggunaan pestisida yang melanggar kaidah-kaidah PHT (tepat jenis, tepat dosis, dan tepat waktu aplikasi) turut memicu ledakan wereng coklat. Tergantung pada tingkat kerusakan, serangan wereng coklat dapat meningkatkan kerugian hasil padi dari hanya beberapa kuintal gabah sampai puso. Selain itu, WCk juga merupakan vektor penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa.

2.      Tikus / rat

Tikus menyerang padi pada malam hari. Pada siang hari, tikus bersembunyi dalam sarangnya di tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan di daerah perkampungan dekat sawah.

3.      Walang sangit / rice bug
Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase pemasakan. Mekanisme merusaknya yaitu menghisap butiran gabah yang sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga akan mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau.

4.      Kepinding tanah / black bug

Pada siang hari, kepinding tua yang hitam coklat mengkilat bergerombol di pangkal batang padi, persis di batas genangan air pada siang hari. Pada malam hari mereka naik batang padi dan mengisap cairan dari dalam jaringan tanaman. Selama musim kemarau, kepinding tanah menghabiskan waktunya di belahan tanah-tanah yang ditumbuhi rumput. Kepinding tanah dapat terbang ke pertanaman padi dan berkembang biak dalam beberapa generasi.

C.    JENIS PENYAKIT

1.         Busuk batang / stem rot
Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi bagian tanaman dalam kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Gejala awal berupa bercak berwarna kehitam- hitaman, bentuknya tidak teratur pada sisi luar pelepah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya, cendawan menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, anakan mati, dan akibatnya tanaman rebah.

2.         Bercak coklat / brown spot
Penyakit bercak coklat disebabkan oleh  jamur Helmintosporium oryzae pada pertanaman. Bercak coklat dapat menyebabkan kematian tanaman muda dan menurunkan kualitas gabah. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah bercak berwarna coklat, berbentuk oval sampai bulat, berukuran sebesar biji wijen, pada permukaan daun (GB. 61), pada pelepah, atau pada gabah.

3.      Busuk pelepah / sheat rot

Infeksi terjadi pada pelepah daun paling atas yang menutupi malai muda pada akhir fase bunting. Gejala awal adalah adanya noda berbentuk bulat memanjang hingga tidak teratur dengan panjang 0,5 - 1,5 cm, warna abu-abu di tengahnya dan coklat atau coklat abu-abu di pinggirnya.

D.    CARA PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA PADI

v  PENANGGULANGAN HAMA
1.      Wereng coklat / brown planthopper
Wereng coklat dapat dikendalikan dengan varietas tahan. Penanaman padi dengan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, pergiliran varietas, dan insektisida juga efektif untuk mengendalikan hama ini. Berbagai insektisida yang efektif antara lain yang berbahan aktif amitraz, bupofresin, beauveria bassiana 6.20x1010 cfu/ml, BPMC, fipronil, amidakloprid, karbofuran, karbosulfan, metolkarb, MIPCI, propoksur, atau tiametoksan.

2.      Tikus / rat
Pengendalian tikus dilakukan melalui pendekatan PHTT (Pengendalian Hama Tikus Terpadu), yaitu pengendalian yang didasarkan pada biologi dan ekologi tikus, dilakukan secara bersama oleh petani sejak dini (sejak sebelum tanam), intensif dan terus-menerus, memanfaatkan berbagai teknologi pengendalian yang tersedia, dan dalam wilayah sasaran pengendalian skala luas

3.      Walang sangit / rice bug
mengenendalikan gulma, baik yang ada di sawah maupun yang ada di sekitar pertanaman;
meratakan lahan dengan baik dan memupuk tanaman secara merata agar tanaman tumbuh seragam;
menangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum stadia pembungaan;
mengumpan walang sangit dengan ikan yang sudah busuk, daging yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam;
menggunakan insektisida bila diperlukan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi.
Penggunaan insektisida (bila diperlukan) antara lain yang berbahan aktif, yaitu BPMC, fipronil, metolkarb, MIPC, atau propoksur.

4.      Kepinding tanah / black bug
·         membersihkan lahan dari berbagai gulma agar
sinar matahari dapat mencapai dasar kanopi
tanaman padi,
·         menanam varietas padi berumur genjah, untuk menghambat peningkatan populasi kepinding tanah.


v  PENANGGULANGAN PENYAKIT
1.      Busuk batang / stem rot
Cara pencegahan penyakit ini antara lain adalah:
tunggul-tunggul padi sesudah panen dibakar atau didekomposisi;
keringkan petakan dan biarkan tanah sampai retak sebelum diari lagi;
gunakan pemupukan berimbang; pupuk nitrogen sesuai anjuran dan pemupukan K cenderung dapat menurunkan infeksi penyakit;
gunakan fungisida (bila diperlukan) yang berbahan aktif belerang atau difenokonazol.

2.      Bercak coklat / brown spot
Penyakit dapat dikendalikan secara efektif dengan varietas tahan dan melalui pemupukan dengan 250 kg urea, 100 kg SP36, dan 100 kg KCl.

3.      Busuk pelepah / sheat rot
Busuk pelepah dapat dikendalikan dengan cara:

Bakar tunggul segera sesudah panen untuk mengurangi inokulum.
• Atur jarak tanam agar tidak terlalu rapat.
• Beri pupuk K pada fase anakan.
Penyemprotan fungisida pada daun hanya dilakukan bila diperlukan yaitu pada fase bunting dan perlakuan benih dengan fungisida yang berbahan aktif karbendazim atau mankozeb untuk mengurangi infeksi penyakit.
Penyemprotan dengan fungisida (bila diperlukan) yang berbahan aktif benomil juga efektif menekan infeksi penyakit.



Tidak ada komentar: