Cari Blog Ini

Kamis, 28 Oktober 2010

Romantisnya Rasulullaah

Seorang bapak (suami), pernah bertanya dalam sebuah dialog interaktif konsultasi keluarga di sebuah situs Islam lokal, tentang bagaimana mendapatkan kasih sayang dan pengabdian istri. Dan yang tidak kalah 'heboh', tidak sedikit pertanyaan yang ujung-ujungnya ingin melakukan poligami dengan berbagai alasan tentunya.

Poligami, jelas sangat diperbolehkan dan dicontohkan oleh baginda Rasul meski pun dalam tradisi dan budaya masyarakat kita, beristri lebih dari satu masih merupakan hal yang dianggap tidak lazim bahkan tabu.

Namun sepertinya, ada hal yang sering terlupakan oleh para suami, sudahkah kita mencontoh Rasulullah dalam urusan romantisme berumahtangga? Sehingga Nabi SAW -karena romantismenya yang luar biasa terhadap para istri beliau- tidak pernah kita mendengar ada masalah yang besar dalam rumah tangga bersama para istrinya.

Jadi, untuk sementara kesampingkan dulu masalah seperti ketidakbahagiaan beristri yang usianya lebih tua, rumahtangga tidak harmonis, sehingga memunculkan wacana yang saat ini sedang ngetrend; poligami.

Padahal sesungguhnya jika kita mau merenunginya kembali, bisa jadi permasalahan utamanya sangat sederhana; kita kurang romantis!

Mari kemudian kita cermati tauladan dari Rasulullah, manusia agung yang sangat romantis terhadap istri-istrinya sebelum kita bicarakan niat atau kemungkinan untuk berpoligami.

Rasulullah SAW adalah contoh yang terbaik seorang suami yang mengamalkan sistem Poligami. Baginda Nabi sangat romantis kepada semua istrinya.

Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, "Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling disayangi?". Rasulullah SAW hanya tersenyum lalu berkata, "Aku akan beritahukan kepada kalian nanti"

Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain.

Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya". Kemudian, istri-istri Nabi SAW itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.

Masih ada amalan-amalan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan suasana romatis seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Apabila pasangan suami istri berpegangan tangan, dosa-dosa akan keluar melalui celah-celah jari mereka".

Rasulullah SAW selalu berpegangan tangan dengan Aisyah ketika di dalam rumah. Beliau acapkali memotong kuku istrinya, mandi janabat bersama, atau mengajak salah satu istrinya bepergian, setelah sebelumnya mengundinya untuk menambah kasih dan sayang di antara mereka.

Baginda Nabi SAW juga selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. "Wahai si pipi kemerah-merahan" adalah contoh panggilan yang selalu beliau ucapkan tatkala memanggil Aisyah.

Itulah sedikit contoh romantisme Rasulullah SAW yang dapat kita teladani dan praktekkan dalam kehidupan berumahtangga. Tentu, masih banyak contoh romantisme lainnya.

Kepada suami-suami yang baik, mulailah bersikap lembut dan berupaya membuat sang istri selalu mengembang senyumnya. Peganglah tangan istri anda setiap waktu, setiap kesempatan. Begitu pula para istri-istri yang sholehah, peganglah juga tangan suami anda untuk menghapuskan segala dosa-dosa.

Jadi, jika kita bisa meniru romantisme ala Rasul, sehingga istri pun membalas dengan yang tidak kalah romantisnya, masalah mana lagi yang sempat mampir dalam bahtera rumahtangga kita?

Ibarat kata, tidak ada makanan di rumah pun bisa diselesaikan berdua dengan tetap tersenyum, bukan begitu?

Era Muslim

Surat buat Anakku

Anakku yang kusayangi.... Pada suatu saat di kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Anakku yang kusayangi….

Pada suatu saat di kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua,
cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer di kala aku makan…,
jika aku mendapat kesulitan mengenakan pakaianku sendiri…, sabarlah !Kenanglah saat-saat di mana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali,
jangan menghentikanku ! Bersabarlah mendengarkan aku!
Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur,
dan aku lakukan itu untukmu!

Jika aku enggan mandi atau membutuhkanmu untuk memandikanku, jangan memarahiku, dan jangan katakan kepadaku bahwa itu memalukan!
Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu.

Jika aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
janganlah menertawaiku! Beri aku waktu lebih banyak untuk mengerti!
Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan di saat kecilmu.

Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya, jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah… aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku!
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tidak lapar.
Bersabarlah terhadapku….

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya…,
bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku,
mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

Pada suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup…,
ketika aku ingin mati…, jangan marah…!

Karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti.
Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu,
kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.

Aku mengajarimu banyak hal…,
cara makan yang baik…,
cara berpakaian yang baik…,
berperilaku yang baik…,
bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan….

Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah bertambah tua.

Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang aku lakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran. Satu hal yang membuatku harus berterima kasih padamu adalah senyum dan cintamu padaku.

Aku mencintaimu, Anakku …..

Ayahmu, ibumu

-RKI-

Maafkan Aku Bila Aku Mengeluh

Hari ini, di sebuah bus, aku melihat seorang remaja tampan dengan rambut sedikit ikal. Aku iri melihatnya. Dia tampak begitu ceria, dan aku sangat ingin memiliki gairah hidup yang sama. Tiba-tiba dia terhuyung-huyung berjalan. Dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu. Namun ketika dia lewat …. ia tersenyum. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua kaki. Dunia ini milikku.

Aku berhenti untuk membeli sedikit kue. Anak laki-laki penjualnya begitu mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira. Seandainya aku terlambat sampai di kantor, tidaklah apa-apa. Ketika aku pergi, dia berkata, ‘Terima kasih. Engkau sudah begitu baik.

Menyenangkan berbicara dengan orang sepertimu. Lihatlah, aku buta.’ Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua mata. Dunia ini milikku.

Lalu, sementara berjalan. Aku melihat seorang anak mirip bule dengan bola mata biru. Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain sepak bola. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya. Aku berhenti sejenak, lalu berkata, ‘Mengapa engkau tidak bermain dengan yang lain, Nak ?’ Dia memandang ke depan tanpa bersuara, lalu aku tahu dia tidak bisa mendengar. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua telinga. Dunia ini milikku.

Dengan dua kaki untuk membawaku ke mana aku mau. Dengan dua mata untuk memandang mentari dan bukit-bukit. Dengan dua telinga untuk mendengar desir angin dan segala bunyi.
Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh.

-RKI-

manusia

Ia lahir, ia mati. Kemudian ia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan segala amal.

Itulah kita, MANUSIA.

“Sepandai-pandai manusia ialah yang lebih banyak mengingat kematian dan sangat cukup persiapannya untuk menemui kematian itu. Itulah yang sebenar-benarnya disebut orang pandai, mereka pergi ke alam baqa dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akherat”. (HR Ibnu Majah)

“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian, kemudian kepada Kami engkau akan kembali”. (Al-Ankabut 57)

“Dialah (Allah) yang telah menciptakan kamu daripada tanah, kemudian menetapkan ajal kamu”. (Al-Anam 2)

“Maka apabila telah datang ajal mereka, tidaklah akan terlambat dan tidak akan termaju walaupun agak sebentar saja”. (An-Nahl 61)

“Katakanlah bahwasanya kematian itu, yang kamu lari dari padanya, sesungguhnya ia pasti akan menemui kamu juga, kemudian kamu kan dikembalikan kepada (Tuhan) yang mengetahui barang yang ghaib dan nyata, lalu Ia kabarkan kepada kamu apa-apa yang telah kamu kerjakan”. (Al-Jumu'ah: 8)

“Di mana saja kamu berada kematian itu pasti akan menemui kamu, walaupun kamu berada di mahgli-mahgli yang amat kokoh”. (An-Nisa 78)

“Dan sebagian daripada kamu mati (pada umur muda) dan sebagian lagi dari kamu dikembalikan kepada serendah-rendah umur (usia lanjut) supaya ia tidak tahu apa-apa lagi sesudah tahunya”. (Al-Hajji 5)

Semoga Alloh memilihkan tempat meninggal yang terbaik, waktu meninggal yang terbaik, dan cara meninggal yang terbaik. Manakala kita RIDHO kepadaNya.

masa lalu kini dan akan datang

Ketika seseorang membuat biografi masa lalu, biasanya sebagian besar terheran-heran akan kehebatan kita di masa lalu, kenapa terheran heran? Karena kita sering merasa masa lalu kita selalu lebih baik dari hari ini. Dengan kondisi inilah seringnya kita selalu berandai-andai, seandainya saya masih muda, seandainya saya se kaya dulu, seandainya saya masih mahasiswa dan berbagai “seandainya” yang lain.

Tapi masa lalu adalah masa lalu, dan kita tidak akan bisa kembali kepada masa tersebut. Selain itu kita juga hidup di masa kini dan akan menuju ke masa yang akan datang, cukuplah masa lalu menjadi refleksi masa kini dan masa depan kita, sebagai pembanding bagi masa kini kita, bukan untuk melemahkan kita, tetapi untuk mengingatkan bahwa kita masih memiliki potensi kehebatan masa lalu kita dan bisa menghadirkan kembali masa-masa tersebut bahkan bisa kita perkuat dengan potensi-potensi baru yang saat ini kita miliki.

Tetapi mungkin saja kita memiliki masa kelam saat itu, bukan berarti saat ini kita menganggap diri kita lemah saat ini, justru karena kita memiliki pengalaman kelam di masa lalu itulah kita mulai bisa tersadar untuk menyimpan masa lalu itu di belakang diri kita dan tetap fokus dengan masa depan Anda, melalui pelajaran masa lalu Anda dan dengan potensi terbaru yang saat ini Anda miliki.

So apapun yang terjadi di masa lalu pada prinsipnya adalah pembelajaran, masa lalu adalah masa lalu yang membentuk diri kita di masa kini, dan masa kini itulah yang akan membentuk masa depan kita

Kisah Seekor Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Tapi, dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku sakit kepala-lah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!"

"Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati,

"Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa-doaku !"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.

"Oh?

sebuah perangkap tikus?

Jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa, berleleran liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan, sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itu pun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak langsung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk, dan tamu pun tumpah ruah ke rumahnya. Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing di kandang dia jadikan gulai. Tapi, itu tak cukup, bisa itu tak dapat taklukkan. Si istri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang pun dijadikan panganan, untuk puluhan pelayat dan peserta selamatan.

Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada "perangkap tikus" di dalam rumah, seluruh "ladang pertanian'"ikut menanggung risikonya.

Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya.

-RKI-

Bobot Sebuah Dosa

Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.

John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.

” Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang.” John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. “Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi,”alasannya.

Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata: ” Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini.

” Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, ” Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?”

” Ya, Pak. Ini,” katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal. ” Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut.” Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.

Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, “Aku tidak percaya pada yang aku lihat.” Si Pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.

Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh Pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek: ” Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tangan-Mu.” Si Pemilik toko terdiam.

Si Ibu, Louise, berterima kasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si Pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya. Si Pemilik toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.

-Kumpulan Cerita Penuh Hikmah-

larangan menggunjing

Ada 4 (empat) sebab mengapa orang menggunjing (ghibah) orang lain :
1. Karena alasan meredakan amarah diri.
Maksudnya, ketika ada seseorang yang membuat marah, maka ia lantas menggunjing orang tersebut hanya karena ingin meredakan amarah dirinya.
2. Hanya karena ingin menyesuaikan diri dengan teman-temannya atau dengan alasan menjaga keharmonisan.
3. Ingin mengangkat diri sendiri dan menjelek-jelekkan orang lain.
4. Menggunjing untuk canda dan lelucon. Dia menggunjing seseorang dengan maksud membuat orang-orang tertawa.

Ada 6 (enam) perkara yang tidak mengharamkan bergunjing yaitu :
1. Dalam rangka kezaliman agar supaya dapat dibela oleh seseorang yang mampu menghilangkan kezaliman itu.
2. Jika dijadikan bahan untuk merubah sesuatu kemungkaran dengan menyebut-nyebut kejelekan seseorang kepada Penguasa yang mampu mengadakan tindakan perbaikan.
3. Di dalam Mahkamah, seorang yang mengajukan perkara boleh melaporkan kepada Mufti atau Hakim bahwa ia telah dianiaya oleh seorang Penguasa yang (sebenarnya) mampu mengadakan tindakan perbaikan.
4. Memberi peringatan kepada kaum muslimin tentang suatu kejahatan atau bahaya yang mungkin akan mengenai seseorang, misalnya menuduh saksi-saksi tidak adil, atau memperingatkan seseorang yang akan melangsungkan pernikahan bahwa calon pengantinnya adalah seorang yang mempunyai cacat budi pekertinya atau mempunyai penyakit yang menular.
5. Bila orang yang diumpat itu terang-terangan melakukan dosa di muka umum.
6. Mengenalkan seseorang dengan sebutan yang kurang baik, seperti a’war (orang yang matanya buta sebelah) jika tidak mungkin memperkenalkannya kecuali dengan nama itu.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda : “Takutlah kamu terhadap prasangka. Sebab sesungguhnya prasangka adalah sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kamu mencari-cari dan meneliti kesalahan orang lain, janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling belakang membelakangi . Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana Allah telah memerintahkan kepadamu. Orang muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak saling menzhalimi, tidak saling merendahkan dan tidak saling menghina. Takwa adalah di sini, takwa adalah di sini”, sambil Rasulullah menunjuk ke a rah dada. Kemudian melanjutkan sabdanya : “Cukuplah keburukan bagi seseorang dengan menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim adalah haram atas muslim yang lain akan darah, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu dan rupamu, tetapi Allah melihat kepada hatimu”. (H.R. Muslim)

mengapa doa kita tidak segera di kabulkan?

Mungkin anda terheran-heran mengapa doa yang Anda panjatkan belum juga diwajab olehNya, bukankah Dia adalah sang pengabul doa? apa yang salah dengan diri kita?

Mungkin Anda juga sudah bertanya-tanya kepada orang yang Anda nilai lebih beruntung, hasilnya beberapa tips terkabulnya doa pun sudah Anda pegang, Amalan shalat dhuha, Puasa sunnah, Doa-doa khusus, bersedekah dan sebagainya sudah Anda lakukan. Namun mengapa Allah belum juga memberikan jawabannya?

Malam tadi saya baru saja mendapatkan jawabannya...mengapa Dia begitu tega dengan diri kita? jawabannya adalah karena Dia menginginkan kita mendapatkan pahala besar dari optimalisasi ikhtiar yang kita lakukan.

BagiNya tentu saja mudah untuk mengabulkan seluruh permohonan hambaNya, tetapi jika hanya sebatas mengabulkan doa kita, lantas bagaimana kitamendapatkan banyak manfaat dari amalan kita?

Allah tidak mendholimi kita, Dia justru menginginkan kita memiliki nilia tambah dengan amalan itu, dikabulkan itu pasti, nilai tambah berupa pahala itu juga yang kita cari bukan?

so ketika Allah menunda jawaban atas doa kita, nikmati saja, seswungguhnya dia sedang memberikan nilai tambah pahala bagi kita...

sebuah renungan

Assalamu alaykum...

Allah SWT telah sangat baik pada kita semua..apa buktinya??Apa yang telah kita miliki hingga saat ini takkan ada dan takkan bisa kita miliki tanpa ridhloNya..Subhanallah..

Namun, sadarkah kita??Apa bakti kita padaNya???

Apa hanya sekedar menjalankan syariatNya saja???

Tentu saja tidak...

Masih banyak dalam dunia ini untuk bekal kita di akherat yang harus kita kaji dan kita dalami...

Seperti sebuah hadist qudsi, ''BARANGSIAPA MENCARI ILMU MAKA ALLAH AKAN MENUNJUKKAN BAGINYA JALAN KE SYURGA""

Nah, ilmu seperti apa di hadist ini???

Apa ilmu kedokteran?ilmu pasto?ilmu ekonomi??


Tentu saja tidak...

Ilmu yang dimaksud dalam hadist ini adalah ILMU PADA DIRI MUHAMMAD..

Pernahkah Saudara membaca hadist qudsi pula : BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA MAKA IA AKAN MENGENAL TUHANNYA...

Sangat jelas dan nyata dalam hadist tersebut bahwa kita harus senantiasa mengkaji..

Ada apa dengan Muhammad???Mengapa ia menjadi RASULULLAH SAW???Dan harus kita ikuti semua ajarannya..

Nah, Ilmu seperti itulah yang harus kita kaji....

Jangan merasa bangga dengan apa yang tlah kita kerjakan, sholat kita tiada guna bila kita tidak LILLAHI TA`ALA hanya sekedar syariat semata...

Ingat pula “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat
lehernya.” (QS. Qaaf 50:16)

Dalam ayat itu sangat jelas Allah Maha mengetahui apa yang tersirat dalam hati kita..

Ibadah kita bila hanya untuk pujian orang, hanya untuk mengharapa (maaf pahala semata), saya masih ragu Saudara Lillahi Ta`ala...

Instropeksilah dari sekarang....

Perbaiki segala apa yang tlah kau lakukan, TIDAK ADA KATA TERLAMBAT..INGATLAH AMPUNAN ALLAH SWT SELUAS LANGIT DAN BUMI....selagi Saudara Taubat Lillahi Ta`ala...

Ikrarkan dalam hatimu, APA YANG KAU PERBUAT HANYA KARENA ALLAH SEMATA...masalah pahala, dsb biarlah itu HAK ALLAH SWT atas diri kita...


Demikian Nasihat yang bisa saya bagikan pada Saudara. Semoga Allah mencatatnya sebagai bahan instropeksi saya pribadi dan Saudara khususnya...

Wassalamu alaykum....

taksonomi orang-orang gagal

Orang-orang gagal itu konon terbagi menjadi dua spesies besar.
Spesies pertama adalah orang yang selalu berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya.
Spesies kedua adalah orang yang mengalami kegagalan namun tidak pernah memikirkannya.

Spesies mana yang akan bertahan dari kemusnahan?
Spesies pertama ternyata komunitasnya lebih besar. Ya iya laah, kebanyakan dari orang ternyata cuma sampai di taraf berpikir tentang gagal. Belum sampai di taraf mencoba untuk gagal. Kita terlalu dipusingkan dengan kemungkinan nanti bagaimana kalau begini kalau begitu? Terlalu banyak berpikirnya,
Dan akhirnya kebanyakan berpikir tersebut malah nggak jadi bertindak. Spesies ini… meski jumlahnya banyak, namun seiring waktu akan musnah!

Spesies pertama ini kemudian terbagi ke dalam dua sub spesies lagi.
Sub spesies yang pertama, orang-orang yang takut salah.
Nanti kalau aku begini malah jadi begitu. Kalau begitu, jangan-jangan begini. Ahh.. akhirnya mereka diam di tempat.

Sub spesies selanjutnya, yang selalu memikirkan peluang. Ibarat sebuah lomba, kata mereka… yang sukses jadi juara itu selalu satu orang, sedangkan yang jadi pecundang ada puluhan bahkan ratusan orang. Daripada sakit hati dan buang energi untuk sekedar jadi pecundang, mendingan tak usah berlomba,.
”Dan lebih baik ente tak usah hidup!” interupsi saya.
Karena hidup itu diwarnai selalu dengan perlombaan-perlombaan. Hidup itu sendiri adalah bentuk perlombaan. Bahkan ente bisa hidup sekarang adalah buah dari perlombaan. Perlombaan dari jutaan sperma yang berusaha membuahi satu buah ovum. Lalu muncullah satu sperma terhebat menjadi juara. Dan itu adalah ente. Nah, lalu dengan alasan apa kini ente mau mundur dari perlombaan?

Betul, peluang menjadi juara dari sebuah perlombaan kadang hanya satu persen. Namun bukan berarti persentase yang kecil tersebut memudarkan semangat kita untuk berlomba….

”Tuh kan, kamu sendiri mengatakan peluangnya sangat kecil… berat men… untuk meraihnya..”
Perwakilan sub spesies kedua berkilah.

”Tapi masih lebih mending daripada membuat peluangnya menjadi nol persen! Ketika ente memilih diam saja.” tukas saya seraya ngeloyor meninggalkannya.

from: http://doktermudaliar.wordpress.com/2010/05/29/taksonomi-orang-gagal/#comment-764

kriteria teman baik menurut Islam

Apa sebenarnya kriteria teman yang baik dalam Islam? Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, dan biarkan saya bertanya, “Bagaimana kalian memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kalian? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kalian mengamini semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama. Peranan teman ternyata lebih dalam dari sekedar berbagai sudut pandang yang dangkal.

Seorang teman bisa membantu kalian melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kalian sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.

Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.

Jika kalian tidak shalat, tidak pernah berpuasa, gemar bergosip, atau kalian tidak memiliki peran aktif dalam masyarakat, maka sudah seharusnya kalian memiliki teman-teman yang mampu memperbaiki perilaku dan sikap kalian menjadi lebih baik. Alangkah buruknya jika kita memiliki teman yang justru memperburuk moral, sikap, dan bahkan akidah kita.

Karena teman-teman berperangai buruk bisa mendorong kalian untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk juga. Berbohong, merokok, kecanduan narkoba, dan bahkan berzina adalah hal-hal yang merupakan hasil buruk dari teman-teman yang berperangai buruk. Seorang teman mengatakan, “Teman-teman memiliki dampak nyata terhadap diri seseorang, dan bahkan mereka bisa mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.”

Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kalian; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Sebagai contoh, teman yang memiliki aktivitas dalam derma bisa mendorong kalian untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Hal demikian lebih baik daripada kalian menghabiskan waktu melakukan hal-hal tidak bermanfaat atau sesuatu yang haram bersama teman-teman berkelakuan keji. Teman-teman yang baik bisa menemani kalian untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri halaqah pembelajaran Al-Qur’an, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Bahkan, selain bermanfaat, semua itu juga bernilai pahala di sisi Allah.

Nabi Muhammad pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dari Anas, dia menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium bau wanginya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud).

sumber
http://voa-islam.com/teenage/father-tell-me-islam/2010/04/29/5568/memilihteman-yang-bisa-membawa-ke-surga/

Rabu, 27 Oktober 2010

Jalan Hidup

Assalamualaikum..

Siapa diantara kita yang tidak pernah berdosa? sepertinya tidak mungkin, ya? bagaimanapun manusia adalah sarangnya dosa dan kesalahan dan memang sudah sewajarnya jika dosa itu terjadi, dan pasti terjadi, baik besar atau kecil, baik disadari atau tanpa disadari, baik dulu ataupun besok, dari satu dosa ke dosa yang lain. Semua manusia tidak akan pernah luput dari perbuatan dosa.

Ada dua cara manusia menghadapinya:
1. Merasa terlanjur dengan dosa dan kemaksiatan yang dijalannya sehingga dia tetap melanjutkan dosanya bahkan menambah kadanya, hingga maut menjemput dan menjadikan dirinya suulkhotimah
2. Merasa menyesal dengan dosa yang dilakukannya, sehingga dia mengambil keputusan untuk bertaubat, taubatannasuha dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemuadian hari, dengannyalah dia mendapatkan khusnul khotimal...

Itulah jalan hidup, apakah akan merasa terlanjur atau segera tersadar dari perbuatan dosa itu dan kemudian menjemput kemuliaan hidup?

Semoga ramadhan ini menjadi batu loncatan menuju perjalanan toba kita..

Wassalam..
Assalamualaikum...

Satu keutamaan bulan ramadhan adalah bulan keberkahan, apa makna berkah yaitu manfaat yang berlipat ganda, dengan korbanan energi yang sedikit tetapi kita mendapatkan manfaat yang banyak. Dalam dunia penjualan kita menamakannya diskon...

Bagaimana tidak, bukankah seluruh amalan akan dilipatgandakan dari 10 hingga 700 kali lipat? sementara pahala puasa langsung dinilai oleh Allah, Dzat Yang Maha Royal dengan pahala dan kebajikan? karenanya patut bagi kita untuk berlomba-lomba mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda atas perdagangan kita dengan Allah...

Tetapi, akankah bulan diskon Allah akan terkalahkan dengan bulan diskon mall dan toko-toko pakaian? kita lihat saja, dimana saat ini manusia lebih banyak berkumpul, di mall ataukah di masjid??? dengan siapakah manusia tawar menawar? dengan Allah untuk menentukan takdir satu tahun kedepan ataukah dengan para pedagang untuk menentukan yang akan dipakainya pada hari lebaran? Andalah yang menentukan...

Wassalam

Wahai kekasih

Wahai Kekasih

Kenapa wajah ini bisa menoleh ke kanan kiri

sehingga ada kebebasan bagiku

untuk tidak menatap Wajah-Mu

lurus-lurus di hadapanku

...

Wahai Keindahan Sejati

Kenapa kedua biji mata ini

bisa berputar-putar liar melihat sekitar

sehingga keindahan semu menjebakku

untuk tak selalu memandangi-Mu

...

Wahai Sang Maha Merdu

Kenapa pula telinga ini terbuka

untuk segala suara dari berbagai arah

Padahal Suara-Mu adalah Keindahan

yang membuat jiwaku selalu rindu

...

Wahai Penebar Aroma

Aroma-Mu berpusaran di seluruh penjuru

Tapi kenapa penciumanku

tak selalu menangkap Aroma-Mu

dan selalu saja mencari aroma-aroma baru

yang menipu

...

Wahai Segala Rasa

Engkau terus berkecamuk dalam jiwa

tapi kenapa seringkali aku tak mengenali-Mu

Sedih, Gembira, Duka dan Bahagia

adalah Engkau Sendiri

yang sedang menampakkan Diri

Tapi perasaanku tetap saja terpaku pada diriku

Bukan Diri-Mu

...

Wahai Sang Maha Pintar dan Maha Bijaksana

Segala ilmu bertebaran di alam semesta

Terhampar di langit dan di bumi

Meresap dalam segala gerak tiada henti

Menyatu dalam perjalanan waktu yang terus melaju

Melekat dalam struktur-struktur alam yang sangat memukauku

Berkelindan di untaian peristiwa yang terus berkejaran

Membelit di segala kerumitan

Memancar dalam cahaya di atas cahaya

yang terus menerangi alam semesta

Memagut ketat dalam balutan kegelapan

yang membingkai segala

...

Wahai Dzat Yang Maha Meliputi Segala

Ke mana lagikah aku mesti menghadapkan wajahku

karena ternyata ke mana pun aku menghadap

selalu berhadapan dengan-Mu

Tak ada lagi peluang bagiku

untuk tidak selalu bersama-Mu

dalam segala kualitas kekhusyu'kanku



~Ustadz Agus Mustofa~
Renungan dan Kisah Inspiratif

Meluruskan Kekeliruan Tentang Kebiasaan Berjuta Muslim di Indonesia Tentang Ucapan di Hari Raya 'Idul fitri

Assalaamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh

Semoga bermanfaat! sebuah artikel yang insya Allah meluruskan kekeliruan tentang kebiasaan berjuta muslim di indonesia tentang ucapan di hari raya 'Idul Fitri.


LEBARAN B U K A N Minal Aidin Wal Faizin;



Oleh Nuruddin Al-Indunisy



Sebelum membahas Kata Minal Aidzin wal faidzin, mari kita perhatikan dalil dalil terkait yg membahas tentang Ucapan Ini:



“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied : Taqabbalallahu minnaa wa minkum “Artinya : Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Majmu Al-Fatawa 24/253]



Jubair bin Nufair:

“Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.

Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446] Dalam 'Al Mahamiliyat' dengan Isnad yang Hasan



Muhammad bin Ziyad berkata:

“Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Ied berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : 'Taqabbalallahu minnaa wa minka”

(Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259)



IMAM AHMAD menyatakan bahwa ini adalah “Isnad hadits Abu Umamah yang Jayyid/Bagus. Beliau menambahkan :

“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.”

[Al Jauharun Naqi 3/320. Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]



Nah, Sahabat. lalu kenapa Minal Aidzin Walfaidzin?



Dikalangan masyarakat dan media Televisi berjuta juta muslim di indonesia sering mendengar kata ini digandengkan dengan kata 'Mohon maaf lahir batin' sehingga kurang lebih Begini:



“MINAL AIDIN WAL FAIZIN - MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”,



Seakan akan (mungkin yang mengucapkan) menganggap bahwa Minal Aidin Wal Faizin Ini berarti Mohon Maaf Lahir dan Batin..Benarkah begitu? Coba perhatikan dan analisa sendiri jika dua frase itu diartikan secara menyeluruh dalam bahasa indonesia yg benar:



“TERMASUK DARI ORANG ORANG YANG KEMBALI SEBAGAI ORANG YANG MENANG - Mohon maaf lahir dan Batin”.



Sepertinya rada ngawur (maaf), karena jika demikian artinya tidak Jelas. Do'a bukan (karena tidak lengkap).. dan Salam juga bukan :) karena lucu saat kita artikan dari bahasa Aslinya. Adapun menurut hemat saya, ya syah syah saja selama kita tidak tahu dan itu sebatas Ikut ikutan dan SERTA tidak meniatkan bahwa Mohon maaf Lahir dan Batin itu arti dari Minal Aidzin Walfaidzin



Coba lihat penerjemahan makna frase Minal Aidin Wal Faizin dalam bahasa Arab berikut:



Min, Artinya “termasuk”.

Al-aidin, Artinya”orang-orang yang kembali”

Wa, Artinya “dan”

Al-faidzin, Artinya “ menang”.



Jadi makna "Minal Aidin Wal Faizin" jika dipaksakan diterjemahkan kedalam kai'dah tatabahasa Arab - Indonesia yg benar adalah “Termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan ramadhan) sebagai orang yang menang”.



Artinya mengambang bukan?



S O L U S I

Mari perhatikan; dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri (yang mengikuti teladan nabi Muhammad Saw) adalah "Taqabbalallahu minna waminkum", Kemudian menurut riwayat ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang dekat jaman Nabi dengan kata-kata"Shiyamana wa Shiyamakum", yang artinya puasaku dan puasamu, sehingga kalimat lengkapnya menjadi "Taqabbalallahuminna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum" (Semoga Alloh menerima amalan puasa saya dan Kamu).



Dari Riwayat tersebut Dan seperti keterangan keterangan yg dipaparkan yang benar adalah dari “Taqabbalallahu… sampai … shiyamakum”. tidak satupun menyatakan ada istilah Minal Aizin wal Faidzin. Atau Tanpa minal Aidin wal faidzin.



Jadi mengucapkan Minal Aidin wal Faizin, jika kita mengucapkannya dengan niat ingin mencontoh kebiasaan Rosulullah/Ittiba’qauly, jatuhnya bisa menjadi Bid’ah, tapi kalau niatnya hanya untuk “Ingin mendoakan sesama Saudara seiman”, Insya Allah, tidak salah dan bahkan hal yang baik.



Adapun jika ingin menambahkan bisa saja ditambahkan diakhir kalimat, agar secara harfiyah aja serasi:



”Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faizin”



Artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”



Ja’alanallaahu : Berarti "Semoga Allah menjadikan kita".. sebagai tambahan untuk melengkapi, Minal Aidin wal Faizin yg mengambang tadi..



Sekedar tambahan, bagaimana jika kita ingin mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” dalam bahasa arab benar? Salah satunya adalah “As-alukal afwan zahiran wa bathinan”.



Atau "Kullu aam wa antum bikhair", yang berarti semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik “,



dan, sekali lagi Bukan Minal Aidin wal Faizin” karena kata ini bukan berarti Kalimat permintaan Maaf. Mungkin hanya sebuah do'a yg tidak Utuh.



Demikian, Mohon koreksinya j



”Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Ja’alanallaahu minal aidin wal faizin”



“Semoga Allah menerima amal-amal kita, Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang kembali dari perjuangan Ramadhan sebagai orang yang menang.”



Dan mari kita memohon, kepada Dzat Allah Aza wajala; Semoga Kita dianugerahi untuk menikmati Ramadhan Tahun Tahun Berikutnya dengan Rizki dan Kebarokahannya,



Aamiin



Semoga bermanfaat



wassalaamu'alaykum warahmatullaahi wabarokaatuh .... ^_^

Sumber: Grup FB Forum Umat Rindu Syariah & Khilafah (FU-RSK)

seorang dosen bertanya kepada mahasiswanya

Seorang dosen bertanya apakah tuhan menciptakan segalanya? seorang mahasiswa menjawab '' iya dia yang menciptakan semuanya .'' tuhan menciptakan semuanya '' dosen itu bertanya kembali , iya pak..! semuanya.!. dengan yakinnya mahasiswa itu menjawab. dosen itu menjawab jika tuhan menciptakan semuanya, berarti tuhan juga yang menciptakan kejahatan, karena kejahatan itu ada. dan menurut prinsip kita sikap kita adalah berdasarkan dgn apa yang kita lakukan, jadi kita bisa berasumsi bahwa tuhan adalah kejahatan, Mahasiswa itu diam , bingung tak bisa menjawab hipotesis sang dosen. sedangkan sang dosen merasa bangga menyombongkan diri. dan sekali lagi ia membuktikan bahwa agama itu cuma mitos semata.
Mahasiswa lain mengangkat tangannya,'' Maaf Pak apakah saya boleh bertanya sesuatu? ''tentu saja '' Profesor itu menjawab.. Apakah dingin itu ada? pertanyaan macam apa itu'' tentu saja ada kamu tidak pernah sakit flu? tanya dosen diiringi taw mahasiswanya.
Mahasiswa itu menjawab'' Kenyataannya '' dingin itu tidak ada,menurut hukum fisika dingin itu adalah ketiadaan panas , suhu -460 F adalah ketiadaan panas sama sekali dan semua partikel menjadi diam dan tak bereaksi pada suhu tersebut. kita menciptakan kata ''dingin'' untuk mendeskripsikan ketiadaaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan Pak'apakah gelap itu ada? ''Tentu saja ada''dosen itu menjawab.
Mahasiswa itu menjawab '' sekali lagi anda salah Pak..! Gelap itu juga tidak ada, Gelap adalah keadaan dimana ketiadaan cahaya, cahaya itu bisa kita pelajari sementara gelapa tidak.. kita bisa menggunakan prisma newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan menjadikan berbagai panjang gelombang, tapi anda tidak bisa mengukur gelap, seberapa gelap ruangan diukur dengan intensitas cahaya diruangan tersebut
Akhirnya Mahasiswa itu bertanya , apakah kejahatan itu ada Pak?
dengan bimbang dosen itu menjawab,'' tentu ada . seperti apa yang kukatakan sebelumnya kita melihat kejahatan di tv, koran , bahkan kehidupan pribadi kita. banyak perkara kriminal dan kekerasan diantara manusia , semuanya itu manifestasi dari adanya kejahatan
terhadap pernyataan itu mahasiswa menjawab''sekali lagi anda salah Pak..! Kejahatan itu tidak ada kejahatan itu adalah ketiadaan tuhan , sama halnya dengan gelap dan dingin '' kejahatan adalah kata yang dibuat manusia untuk mendeskripsikan akan ketiadaannya tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan ,kejahatan adalah hasil dari adanya ketiadaan kasih sayang tuhan didalam hati manusia
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelaap yang ada karena ketiadaan cahaya. '' Dosen itu terdiam tertegun sejenak, apakah anda tahu siapa Mahasiswa itu ..
Dia adalah seorang Albert Einstein 

akuilah

Sadarilah akan sifat-sifat (kekurangan)mu, niscaya Allah akan membantumu dengan (kesempurnaan) sifat-sifat-Nya. Akuilah kehinaan dirimu dihadapan Allah, niscaya Allah akan membantumu dengan kemuliaan-Nya. Akuilah semua ketidakberdayaanmu, niscaya Allah akan membantumu dengan kekuasaan-Nya. Dan akuilah kelemahanmu, niscaya Allah akan membantumu dengan kekuatan-Nya. [Ibnu 'Atha'illah]

Selasa, 26 Oktober 2010

Hari Raya Penting


Hari Raya

Yang tidak tercantum tanggalnya berarti setiap tahun diperingati berubah-ubah tanggalnya.

Januari

1 Januari : Hari Perdamaian Dunia
1 Januari : Tahun Baru
3 Januari : Hari Departemen Agama
5 Januari : Hari Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal)
15 Januari : Hari Peringatan Laut dan Samudera (?)
25 Januari : Hari Gizi dan Makanan
25 Januari : Hari Kusta Internasional

Februari

5 Februari : Hari Peringatan Kapal Tujuh (?)
9 Februari : Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
9 Februari : Hari Kavaleri
13 Februari : Hari Persatuan Farmasi Indonesia
14 Februari : Hari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA)
15 Februari : Hari Pembantu Rumah Tangga (PRT) (?)
19 Februari : Hari KOHANUDNAS (?)
20 Februari : Hari Pekerja Nasional
22 Februari : Hari Istiqlal
28 Februari : Hari Gizi Nasional

Maret

1 Maret : Hari Kehakiman Nasional
1 Maret : Hari Peringatan Serangan Umum di Yogyakarta
6 Maret : Hari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad)
8 Maret : Hari Wanita/Perempuan Internasional
9 Maret : Hari Musik Nasional
10 Maret : Hari Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi)
11 Maret : Hari Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)
21 Maret : Hari Down Syndrome Sedunia]
22 Maret ; Hari air sedunia
23 Maret : Hari Meteorologi Sedunia
24 Maret : Hari Peringatan Bandung Lautan Api
27 Maret : Hari Klub Wanita Internasional (bahasa Inggris: Women International Club Day - WIC)
29 Maret : Hari Filateli Indonesia
30 Maret : Hari Film Nasional

April

1 April : Hari Bank Dunia
6 April : Hari Nelayan Nasional
7 April : Hari Kesehatan Internasional
9 April : Hari Penerbangan Nasional
9 April : Hari TNI Angkatan Udara
13 April : Hari Lima Puluh Kota
15 April : Hari Zeni (?)
16 April : Hari Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
18 April : Hari Peringatan Konferensi Asia Afrika
19 April : Hari Pertahanan Sipil (Hansip)
21 April : Hari Kartini
22 April : Hari Bumi
23 April : Hari Buku
24 April : Hari Angkutan Nasional
24 April : Hari Solidaritas Asia-Afrika
27 April : Hari Permasyarakatan Indonesia

Mei

1 Mei : Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat
1 Mei : Hari Buruh Sedunia
2 Mei : Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas
3 Mei : Hari Surya (?)
4 Mei : Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia (PII)
8 Mei : Hari lahir Henry Dunant - bapak Palang Merah Sedunia
5 Mei : Hari Lembaga Sosial Desa (LSD)
11 Mei : Hari POM - TNI (?)
17 Mei : Hari Buku Nasional
19 Mei : Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
20 Mei : Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas
21 Mei : Hari Peringatan Reformasi
31 Mei : Hari Anti Tembakau Internasional

Juni

1 Juni : Hari Lahir Pancasila
1 Juni : Hari Anak-anak Sedunia
3 Juni : Hari Pasar Modal Indonesia
5 Juni : Hari Lingkungan Hidup Sedunia
17 Juni : Hari Dermaga
24 Juni : Hari Bidan Nasional
26 Juni : Hari Anti Narkoba Sedunia
29 Juni : Hari Keluarga Berencana Nasional

Juli

1 Juli : Hari Bhayangkara
1 Juli : Hari Anak-Anak Indonesia
1 Juli : Hari Buah
5 Juli : Hari Bank Indonesia
9 Juli : Hari Satelit Palapa
12 Juli : Hari Koperasi
15 Juli : Hari PT. Askes (Persero)
22 Juli : Hari Kejaksaan
23 Juli : Hari Anak Nasional
23 Juli : Hari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
29 Juli : Hari Bhakti TNI Angkatan Udara
31 Juli : Hari Lahir Korps Pelajar Islam Indonesia (PII) Wati

Agustus

5 Agustus : Hari Dharma Wanita Nasional
8 Agustus : Hari Ulang Tahun ASEAN
10 Agustus : Hari Veteran Nasional
12 Agustus : Hari Wanita TNI Angkatan Udara (Wara)
13 Agustus : Hari Peringatan Pangkalan Brandan Lautan Api
14 Agustus : Hari Pramuka
15 Agustus : Hari mengudaranya RBTV Asli Jogja (?)
17 Agustus : Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
18 Agustus : Hari Konstitusi Republik Indonesia
19 Agustus : Hari Departemen Luar Negeri Indonesia
21 Agustus : Hari Maritim Nasional
24 Agustus : Hari Televisi Republik Indonesia (TVRI)
30 Agustus : Hari Orang Hilang Sedunia

September

1 September : Hari Polisi Wanita (Polwan)
17 September : Hari Palang Merah Indonesia (PMI)
8 September : Hari Aksara
8 September : Hari Pamong Praja
9 September : Hari Olahraga Nasional
11 September : Hari Radio Republik Indonesia (RRI)
17 September : Hari Perhubungan Nasional
24 September : Hari Tani
26 September : Hari Statistik
27 September : Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT)
28 September : Hari Kereta Api
29 September : Hari Sarjana Nasional
30 September : Hari Peringatan Gerakan 30 September 1965

Oktober

1 Oktober : Hari Kesaktian Pancasila
1 Oktober : Hari Lahir PJTV Garut http://pjtvgarut.blogspot.com/
2 Oktober : Hari Batik
2 Oktober : Susu Nasional
3 Oktober : Hari Arsitektur Dunia-World Architecture Day UIA http://www.iai.or.id http://www.uia-architectes.org
5 Oktober : Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI)
8 Oktober : Hari Tata Ruang Nasional http://www.penataanruang.net/detail_b.asp?id=939
9 Oktober : Hari Surat Menyurat Internasional
10 Oktober : Hari Kesehatan Jiwa
11 Oktober : Hari Lahir Iwan Bustomi Revolusioner Asal Jawa Barat
15 Oktober : Hari Hak Asasi Binatang
16 Oktober : Hari Parlemen Indonesia
16 Oktober : Hari Pangan Sedunia
23 Oktober : Hari Lahir Andri Hardiansyah http://www.mybloglog.com/buzz/members/andri_hasan/ profesional Broadcaster Jawa Barat
24 Oktober : Hari Dokter Nasional
24 Oktober : Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
27 Oktober : Hari Penerbangan Nasional
27 Oktober : Hari Listrik Nasional
27 Oktober : Hari Blogger Nasional
28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda
29 Oktober : Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
30 Oktober : Hari Keuangan

November

3 November : Hari Kerohanian
6 November : Hari Lahir Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII)
10 November : Hari Pahlawan
10 November : Hari Ganefo
12 November : Hari Kesehatan Nasional
14 November : Hari Brigade Mobil (BRIMOB)
14 November : Hari Diabetes Sedunia
21 November : Hari Pohon
22 November : Hari Perhubungan Darat
25 November : Hari Guru

Desember

1 Desember : Hari AIDS Sedunia
1 Desember : Hari Artileri
3 Desember : Hari Cacat
9 Desember : Hari Armada
10 Desember : Hari Hak Asasi Manusia
12 Desember : Hari Transmigrasi
13 Desember : Hari Kesatuan Nasional
15 Desember : Hari Infanteri
19 Desember : Hari Bela Negara
22 Desember : Hari Ibu
22 Desember : Hari Sosial
22 Desember : Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD)

Hari jadi organisasi atau partai di Indonesia

5 Januari : Hari Ulang Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10 Januari : Hari Ulang Tahun Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
31 Januari : Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama (NU)
5 Februari : Hari Ulang Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
14 Maret : Hari milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
23 Maret : Hari lahir Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
29 Maret : Hari lahir Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
17 April : Hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
3 September : Hari Ulang Tahun Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI)
20 April : Hari milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9 September : Hari Ulang Tahun Partai Demokrat
20 Oktober : Hari Ulang Tahun Golongan Karya
22 Desember : Hari Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI)
23 Desember : Hari Ulang Tahun Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
26 Desember : Peringatan Peristiwa Super Dahsyat "Gempa & Tsunami" Aceh dan Dunia