Wahai Kekasih
Kenapa wajah ini bisa menoleh ke kanan kiri
sehingga ada kebebasan bagiku
untuk tidak menatap Wajah-Mu
lurus-lurus di hadapanku
...
Wahai Keindahan Sejati
Kenapa kedua biji mata ini
bisa berputar-putar liar melihat sekitar
sehingga keindahan semu menjebakku
untuk tak selalu memandangi-Mu
...
Wahai Sang Maha Merdu
Kenapa pula telinga ini terbuka
untuk segala suara dari berbagai arah
Padahal Suara-Mu adalah Keindahan
yang membuat jiwaku selalu rindu
...
Wahai Penebar Aroma
Aroma-Mu berpusaran di seluruh penjuru
Tapi kenapa penciumanku
tak selalu menangkap Aroma-Mu
dan selalu saja mencari aroma-aroma baru
yang menipu
...
Wahai Segala Rasa
Engkau terus berkecamuk dalam jiwa
tapi kenapa seringkali aku tak mengenali-Mu
Sedih, Gembira, Duka dan Bahagia
adalah Engkau Sendiri
yang sedang menampakkan Diri
Tapi perasaanku tetap saja terpaku pada diriku
Bukan Diri-Mu
...
Wahai Sang Maha Pintar dan Maha Bijaksana
Segala ilmu bertebaran di alam semesta
Terhampar di langit dan di bumi
Meresap dalam segala gerak tiada henti
Menyatu dalam perjalanan waktu yang terus melaju
Melekat dalam struktur-struktur alam yang sangat memukauku
Berkelindan di untaian peristiwa yang terus berkejaran
Membelit di segala kerumitan
Memancar dalam cahaya di atas cahaya
yang terus menerangi alam semesta
Memagut ketat dalam balutan kegelapan
yang membingkai segala
...
Wahai Dzat Yang Maha Meliputi Segala
Ke mana lagikah aku mesti menghadapkan wajahku
karena ternyata ke mana pun aku menghadap
selalu berhadapan dengan-Mu
Tak ada lagi peluang bagiku
untuk tidak selalu bersama-Mu
dalam segala kualitas kekhusyu'kanku
~Ustadz Agus Mustofa~
Renungan dan Kisah Inspiratif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar